Angka diyakini oleh masing-masing individu
mempunyai makna tersendiri. Terkadang pula persepsi orang tentang angka tidak
sama. Beberapa orang mungkin akan mengira angka 4 adalah angka yang sangat
bagus tetapi bagi orang lain mungkin angka itu dinilai membawa sial. Tidak
dapat dipungkiri bahwa di masyarakat masih berkembang mitos akan adanya angka
sial ataupun angka setan.
Angka 4 dan angka 9
menurut budaya Timur khususnya Jepang dan Cina merupakan angka sial. Hal ini didasarkan
atas kesamaaan bunyi dari angka tersebut yang berkonotasi negatif. Dalam bahasa
Jepang angka 4 berbunyi shi yang juga
berarti kematian. Sedangkan angka 9 berbunyi ku yang dapat berarti penderitaan. Di samping itu ada pula mitos
bahwa angka paling sial adalah angka 13. Kepercayaan ini kemungkinan diambil
dari cerita wafatnya Yesus oleh muridnya Yudas yang berkhianat pada pertemuan
yang selenggarakan dan dihadiri oleh 13 orang. Kepercayaan ini diperburuk oleh
adanya film-film yang berusaha memperburuk citra angka 13 sebagai angka sial,
keramat, dan pembawa bencana. Film itu misalnya saja film Lantai 13 yang
menceritakan adanya hantu di sebuah gedung yang berlantai 13. Apabila dicermati
ada kesamaan antara angka 13 dengan angka 4. Angka 4 merupakan hasil
penjumlahan dari kedua unsur penyusun angka 13 (1+3). Angka 666 bahkan dianggap
sebagai angka setan.
Ada banyak bukti bahwa itu
hanya mitos keliru. Angka-angka tersebut malah sangat bertuah. Amerika Serikat
yang notabene merupakan negara adidaya mempergunakan motif-motif bernuansa 13 dalam lambang negaranya, The Seal of United States of America.
Dalam lambang tersebut terdapat 13 bintang di atas kepala Elang membentuk
Bintang David,13 garis di perisai atau tameng burung,13 daun zaitun di kaki
kanan burung,13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun,13 anak
panah.13 bulu di ujung anak panah.13 huruf yang membentuk kalimat ‘Annuit
Coeptis’13 huruf yang membentuk kalimat ‘E Pluribus Unum’,13 lapisan batu yang
membentuk piramida.13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala
Elang. Tapi dapatkah USA dikatakan sial? Harus diakui bahwa USA dengan apa yang
dimilikinya sekarang ini merupakan negara yang beruntung. Selain USA, masih ada
banyak perusahaan yang menggunakan lambang atau logo yang bernuansa 13 dan
mereka tidak mengalami kesialan namun justru mendapat berkah.
Angka 9 pun tidak terbukti
membawa kesialan. Masih segar dalam ingatan kita bahwa sebelum pengambilan
nomor urut partai politik menjelang Pemilu 2009 banyak orang berharap untuk
mendapatkan nomor urut 9. Hal ini didasarkan atas prestasi partai Demokrat pada
Pemilu 2004 yang begitu gemilang yang pada waktu itu mendapat nomor urut 9.
Sebagai partai debutan partai Demokrat berhasil meraih posisi ke 5 dan
menggolkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden RI ke 6. Prestasi ini
kemudian diikuti oleh Partai Amanat Nasional yang pada 2004 lalu hanya
menempati urutan 7 sedangkan dalam Pemilu 2009 mampu di urutan ke 5. Hasil
Pemilu 2009 juga menumbangkan mitos angka 4 dan gabungan angka yang membentuk
angka itu sebagai angka sial. Demokrat yang bernomor urut 31 yang dikhawatirkan
akan terpuruk malah tercatat sebagai pemenang Pemilu 2009 dengan selisih yang
lumayan jauh. Dapat disimpulkan bahwa angka 4, 9, ataupun 13 malah membawa berkah
bagi yang memakainya.
Di samping adanya
keyakinan akan angka sial dalam berbagai budaya juga kita dapat menemukan
kepercayaan akan adanya angka bertuah yang membawa keberuntungan. Angka 8
diyakini sebagai angka keberuntungan. Banyak orang berlomba-lomba mengeluarkan
uang yang tidak sedikit untuk mendapatkan nomor handphone yang cantik yang bernuansa 8. Tidak hanya untuk nomor handphone, nomor 8 juga diburu sebagai nomor rumah, kantor, plat
motor, dan sebagainya. Bahkan sebagian orang meyakini bahwa kemerdekaan negeri
ini dari kaum penjajah pada tanggal 17 Agustus merupakan (17-08) merupakan tuah
dari angka 8.
Angka 1 dan sembilan
diyakini sebagai angka yang mewakili kualitas. Dalam penilaian siswa di kelas
semua siswa berusaha untuk mendapat ranking 1. Angka 1 juga menunjukkan jabatan
di suatu wilayah atau instansi, misalnya RI1, Bali1, Karangasem1, dan
sebagainya. Demikian pula dengan angka sembilan yang juga menunjukkan kualtas
kesempurnaan. Dalam ujian angka 9 dan lebih merupakan angka tertinggi yang
ingin diperoleh oleh siswa. Di Bali angka 9 mengandung makna yang istimewa dan
keramat. Oleh karena itu maka muncul konsepsi-konsepsi bernuansa 9 seperti: Dewata Nawa Sangga (Sembilan Dewa
penjaga arah mata angin), Tawur Kesanga
(tawur khusus menjelang Hari Raya Nyepi), dan sebagainya. Di
India pun demikian. Banyak konsep-konsep utama yang bernuansa sembilan misalnya
saja : Nawa Darsana (sembilan aliran
utama filsafat), jumlah japa yang kelipatan
9, Nawaratri, dan sebagainya.
Angka 2 merupakan angka pembeda.
Biasanya dikaitkan dengan suatu proses pemilihan sesuatu hal. Dalam konsep
budaya Bali angka 2 dikaitkan dengan konsep Rwa
Bhineda (2 hal yang berbeda) seperti
lahir-mati, kaya-miskin, menang-kalah, dan sejenisnya. Perbedaan tersebut
bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan namun harus dihormati sehingga
terjadi keseimbangan dalam kehidupan
Angka 3 memiliki arti
khusus dalam budaya Bali. Konsep-konsep angka 3 sangat banyak dalam kehidupan
budaya Bali. Misalnya saja Tri Murti,
Tri Mandala, Tri Sandhya, dan sebagainya. Dalam agama Kristenpun ada konsep Trinitas yang sejenis. Bahkan dalam
pemilihan gubernur Bali tahun 2008 yang lalu angka 3 diyakini sebagai angka
keberuntungan yang mengantarkan kandidatnya sebagai Bali1.
Angka 5 dalam kehidupan
berbangsa khususnya pada masa Orde Baru memiliki makna mendalam. Konsep-konsep
yang mengandung angka 5 banyak dipertahankan dan dilestarikan. Di masa Orde
Baru pendidikan Pancasila bahkan dijadikan mata pelajaran khusus. Di samping
itu keyakinan 5 agama masih dipertahankan.
Demikian pula dengan angka
6 dan 7 yang juga memiiki arti penting dalam budaya-budaya nusantara. Pada
akhirnya semua itu kembali pada diri kita kembali . Hanya kita yang tahu bahwa angka merupakan sesuatu hal yang sangat unik
dan bertuah. Kita sendiri yang dapat membantah mitos-mitos keliru tentang
angka. Mari menjaga angka masing-masing sehingga mampu mengangkat derajat
spiritual kita.
Thanks for reading: Angka dalam Perspektif Lintas Budaya, Sorry, my English is bad:)